Rabu, 24 Juni 2009

Donat


Seorang kakek dengan seorang cucunya yang paling cerewet terlibat dialog.

Cucu: Kek, kenapa Partai Republik setiap kampanye selalu mengacungkan tinju?

Kakek: Itu menandakan bahwa perjuangan mereka pantang mundur.

Cucu: Kalau partai Golkar, kenapa mengacungkan 3 jari tangan kiri dan kanan?

Kakek: Itu artinya nomor coblosannya 33.

Cucu: Kek satu lagi! Kenapa partainya mbak mega mengacungkan jari 3+0 padahal nomornya 11?

Kakek: Itu artinya kalau kamu nyoblos PDI Perjuangan kamu akan dikasih 3 buah donat sama Mbak Mega (kata kakeknya dengan nada kesal)."


Takut di Gampar

Seorang musafir yang telah menempuh perjalanan jauh, tiba disebuah kota, dan bertanya pada anak kecil yang tengah bermain.

"Ee..nak, pe..pe..pengi..na..na..pan, ter..ter..dekat, le..lewat, ma..ma..mana..ya ?"

Anak kecil yang ditanya hanya diam saja. Musafir tersebut bertanya kembali.

"Nak..,le..le..wat, ma..ma..mana, ka..ka..ka..kalau..,
mau ke..ke.., pe..pe..pengina..na..pan, ter...ter..de..dekat ?"

Anak tersebut tetap diam, hanya memandang saja. Untuk ketiga kalinya, musafir itu bertanya, tapi tetap tidak mendapat jawaban. Akhirnya dia beranjak pergi, sambil menggerutu.

Seorang Bapak yang menyaksikan kejadian tersebut, menghampiri anak itu dan bertanya.

"Anak baik, kenapa tidak mau menjawab pertanyaan musafir tadi. Kamu tidak tahu jalan ke Penginapan ?"

"Sa..sa...saya, se..se..se...sebenarnya, ta..ta..tahu. Ta..tapi sa...sa...saya, ta..ta...ta..takut di ga..ga...ga...gampar."

1



Takut di Gampar

Seorang musafir yang telah menempuh perjalanan jauh, tiba disebuah kota, dan bertanya pada anak kecil yang tengah bermain.

"Ee..nak, pe..pe..pengi..na..na..pan, ter..ter..dekat, le..lewat, ma..ma..mana..ya ?"

Anak kecil yang ditanya hanya diam saja. Musafir tersebut bertanya kembali.

"Nak..,le..le..wat, ma..ma..mana, ka..ka..ka..kalau..,
mau ke..ke.., pe..pe..pengina..na..pan, ter...ter..de..dekat ?"

Anak tersebut tetap diam, hanya memandang saja. Untuk ketiga kalinya, musafir itu bertanya, tapi tetap tidak mendapat jawaban. Akhirnya dia beranjak pergi, sambil menggerutu.

Seorang Bapak yang menyaksikan kejadian tersebut, menghampiri anak itu dan bertanya.

"Anak baik, kenapa tidak mau menjawab pertanyaan musafir tadi. Kamu tidak tahu jalan ke Penginapan ?"

"Sa..sa...saya, se..se..se...sebenarnya, ta..ta..tahu. Ta..tapi sa...sa...saya, ta..ta...ta..takut di ga..ga...ga...gampar."

1
1

Tidak ada komentar: